Info inspiratif – Disfonia fungsional adalah salah satu gangguan suara yang sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyakit ini menyebabkan suara serak atau bahkan hilang sama sekali, meski tidak ada kelainan struktural pada pita suara. Disfonia fungsional umumnya terjadi akibat penggunaan pita suara yang tidak tepat, baik karena kebiasaan berbicara berlebihan, stres, atau faktor lainnya.
Disfonia fungsional ditandai dengan beberapa gejala yang mudah dikenali. Salah satunya adalah suara serak yang bertahan dalam waktu lama. Selain itu, penderita juga mungkin mengalami suara yang lemah, parau, atau sulit berbicara dalam nada tinggi. Pada kasus yang lebih parah, suara bisa hilang sepenuhnya. Namun, perlu diingat bahwa gejala ini muncul tanpa adanya kelainan fisik yang dapat ditemukan pada pita suara melalui pemeriksaan medis. Ini berbeda dengan gangguan suara lain seperti nodul pita suara yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan abnormal.
“Baca Juga: Retinol sebagai Skincare Anti-Aging: Klaim yang Harus Diwaspadai “
Salah satu penyebab utama disfonia fungsional adalah penggunaan pita suara yang tidak tepat. Misalnya, berbicara terlalu keras, terlalu cepat, atau berbicara terus-menerus dalam waktu lama. Kebiasaan ini bisa membuat otot-otot di sekitar pita suara menjadi tegang, sehingga mengganggu fungsi normal pita suara. Stres emosional juga berperan besar dalam memicu disfonia fungsional. Penderita yang berada dalam kondisi stres berat cenderung mengalami ketegangan otot yang juga memengaruhi pita suara mereka. Kondisi ini sering kali ditemukan pada orang-orang yang bekerja di profesi yang menuntut banyak berbicara, seperti guru, penyanyi, atau pembicara publik.
Untuk memastikan seseorang menderita disfonia fungsional, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Langkah pertama biasanya adalah wawancara medis yang mendetail untuk mengetahui pola penggunaan suara dan apakah ada faktor emosional atau lingkungan yang mempengaruhi kondisi suara pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan laringoskopi, yaitu pemeriksaan pita suara menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui mulut atau hidung. Pemeriksaan ini penting untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan fisik pada pita suara yang mungkin memerlukan penanganan lebih lanjut.
“Simak juga: Obat Pengencer Darah: Manfaat dan Bahaya yang Mengintai “
Setelah diagnosis disfonia fungsional ditegakkan, langkah pengobatan yang disarankan biasanya berupa terapi suara. Terapi ini melibatkan latihan khusus untuk membantu pasien menggunakan pita suara mereka dengan benar dan mengurangi ketegangan otot di sekitar pita suara. Penderita akan diajarkan cara berbicara yang lebih baik, termasuk bagaimana mengatur napas, menyesuaikan intonasi, dan menghindari kebiasaan yang dapat memperburuk kondisi suara. Dalam beberapa kasus, terapi psikologis juga mungkin diperlukan jika disfonia fungsional disebabkan oleh stres atau masalah emosional lainnya.
Pencegahan disfonia fungsional dapat dilakukan dengan memperhatikan cara penggunaan suara sehari-hari. Beberapa tips yang bisa diterapkan antara lain:
Menghindari berbicara terlalu keras atau terlalu cepat
Mengistirahatkan suara setelah penggunaan yang berlebihan
Memastikan postur tubuh yang baik saat berbicara
Mengonsumsi cukup air untuk menjaga kelembapan pita suara
Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Bagi mereka yang bekerja di profesi yang menuntut penggunaan suara secara intensif, penting untuk memperhatikan sinyal-sinyal dari tubuh. Jika mulai terasa ada perubahan pada suara, seperti serak yang tidak kunjung hilang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau terapis suara.
Meskipun ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami kondisi ini. Anak-anak yang banyak berteriak atau berbicara dengan nada tinggi dalam waktu lama berisiko mengalami disfonia fungsional. Orang tua perlu waspada dan mengajarkan anak untuk menggunakan suara mereka dengan baik sejak dini. Jika anak mengalami suara serak yang berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan yang cepat dapat mencegah kondisi semakin buruk dan memengaruhi kemampuan bicara anak di masa depan.
Disfonia fungsional adalah gangguan suara yang disebabkan oleh penggunaan pita suara yang tidak tepat atau faktor emosional. Meskipun gejalanya berupa suara serak yang tampak ringan, gangguan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan penanganan yang tepat. Dengan diagnosis dini dan terapi suara yang tepat,Ini dapat diatasi, sehingga penderita bisa kembali menggunakan suara mereka dengan normal. Pencegahan disfonia fungsional juga penting, terutama bagi mereka yang profesinya menuntut banyak berbicara.