Bos Teknologi China Zhao Weiguo Divonis Hukuman Mati
Info inspiratif –Pengadilan di Provinsi Jilin, China, menjatuhkan hukuman mati dengan penangguhan dua tahun kepada Zhao Weiguo. Ia adalah mantan ketua perusahaan semikonduktor Tsinghua Unigroup. Vonis ini diberikan setelah Zhao terbukti bersalah dalam kasus korupsi dan penggelapan.
Hukuman mati bersyarat berarti eksekusi hanya akan dilakukan jika Zhao melakukan pelanggaran hukum tambahan dalam masa penangguhan dua tahun tersebut. Bila tidak, hukumannya otomatis berubah menjadi penjara seumur hidup.
Keputusan ini menjadi sorotan karena Zhao merupakan tokoh penting dalam industri teknologi tinggi China.
Baca juga: Philippine Amusement and Gaming Corp (PAGCOR)”
Zhao dijatuhi denda sebesar 12 juta yuan atau sekitar USD 1,67 juta. Ia terbukti menyalahgunakan jabatannya demi menguntungkan keluarga dan rekan-rekannya.
Tindakan Zhao dinilai merugikan kepentingan Tsinghua Unigroup, perusahaan strategis yang semula bertujuan membangun industri chip domestik China.
Putusan itu menyebut Zhao secara ilegal menguntungkan keluarga dan rekannya serta merugikan perusahaan. Jika selama masa penangguhan dua tahun Zhao melanggar hukum, eksekusi mati akan dilakukan. Jika tidak, hukumannya akan diubah menjadi penjara seumur hidup.
Zhao pertama kali didakwa atas tuduhan korupsi pada tahun 2023. Putusan hukuman mati bersyarat yang dijatuhkan menjadi peringatan keras dari otoritas China terhadap pelanggaran hukum oleh elite industri.
Pengadilan China menghukum Zhao Weiguo dengan denda sebesar 12 juta yuan atau sekitar USD 1,67 juta. Zhao terbukti memanfaatkan posisinya untuk memberikan keuntungan tidak sah bagi keluarga dan koleganya.
Tindakan ini merugikan kepentingan Tsinghua Unigroup, sebuah perusahaan strategis yang semula fokus mengembangkan industri semikonduktor domestik. Zhao pertama kali didakwa atas kasus ini pada tahun 2023.
“Simak juga: Balikpapan-IKN Proses Jalan Tol Yang Hampir Selesai”
Tsinghua Unigroup didirikan pada 1988 sebagai cabang dari Universitas Tsinghua, dengan misi memperkuat industri chip China. Namun, di bawah kepemimpinan Zhao, perusahaan justru melakukan ekspansi ke sektor yang merugi seperti real estat dan perjudian daring.
Langkah bisnis yang tidak relevan ini menghabiskan miliaran dolar dan menyebabkan kegagalan pembayaran obligasi pada akhir 2020. Akhirnya, perusahaan dinyatakan bangkrut dan direstrukturisasi pada 2022.
Kini, kepemilikan Tsinghua Unigroup dipegang konsorsium yang dikendalikan oleh Wise Road Capital, Jianguang Asset Management, dan beberapa dana investasi milik negara.