Cabut 4 IUP, Prabowo Dinilai Responsif terhadap Aspirasi Rakyat
Info inspiratif –Presiden Prabowo Subianto mendapat aspirasi dari Arief Rosyid Hasan, Ketua Umum PB HMI 2013–2015, atas keputusannya mencabut empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Langkah cepat Prabowo ini dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap aspirasi rakyat, terutama menyangkut isu lingkungan yang menjadi perhatian nasional. “Pak Prabowo jelas mendengar suara masyarakat. Begitu isu ini mencuat, Menteri ESDM langsung turun ke lokasi,” kata Arief, Selasa (10/6/2025).
Pencabutan izin tersebut dinilai tepat karena keempat perusahaan tambang itu terbukti melakukan pelanggaran lingkungan berdasarkan laporan dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Tambang-tambang tersebut beroperasi di kawasan geopark dan wilayah wisata Raja Ampat yang memiliki ekosistem laut dan keanekaragaman hayati tinggi.
Arief juga mengapresiasi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang langsung hadir di tengah masyarakat Raja Ampat untuk meninjau situasi secara langsung. Ia menilai Bahlil telah merespons perintah Presiden secara cepat dan tepat.
“Kehadiran Bahlil membuktikan bahwa pemerintah serius menangani persoalan ini, tidak hanya lewat rapat di kantor,” tegas Arief.
Ia juga meyakini bahwa dengan kerja konkret seperti ini, target swasembada energi dalam visi Asta Cita Prabowo bisa tercapai.
Langkah pemerintah ini dianggap sebagai contoh nyata dalam mengutamakan pelestarian lingkungan tanpa mengorbankan kepentingan pembangunan nasional.
PT Gag Nikel, anak usaha BUMN Antam, menjadi satu-satunya perusahaan tambang yang tetap beroperasi di Raja Ampat setelah pencabutan empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) lainnya oleh pemerintah.
Menanggapi hal ini, Arief Rosyid Hasan menyampaikan harapan agar keberadaan PT Gag Nikel dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. “Keberadaan perusahaan harus memberi daya ungkit ekonomi yang nyata bagi warga,” ujarnya, Selasa (10/6/2025).
Dalam pernyataannya, Arief juga mengingatkan agar semua pihak menjaga prinsip pembangunan yang adil dan berkelanjutan di Papua. Ia menilai, keberpihakan kepada masyarakat harus menjadi prioritas dalam setiap kegiatan ekonomi, termasuk industri pertambangan.
“Paling penting keberpihakan kepada masyarakat di sana, terlebih dalam konteks pembangunan yang adil dan berkelanjutan di Tanah Papua,” tegasnya.
Arief berharap PT Gag Nikel bisa menjadi contoh praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan transparan, serta memberi manfaat maksimal bagi daerah operasinya.
Dengan pengawasan yang tepat, industri tambang di Papua bisa berjalan tanpa merusak lingkungan dan tetap meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Baca juga: Insiden Pesawat Terjun Bebas Malaysia Airlines, Ratusan Penumpang Selamat” [2]