Info inspiratif – Demo kenaikan pajak yang terjadi di Kenya telah menciptakan gelombang kekerasan dan ketegangan yang mengakibatkan kematian sedikitnya 13 orang dalam bentrokan antara polisi dan demonstran.[1] Situasi memanas ketika ribuan pemuda mengguncang kompleks parlemen di Nairobi. Menuntut Presiden William Ruto untuk mengundurkan diri setelah mengusulkan rancangan undang-undang kontroversial yang akan menaikkan pajak di tengah krisis biaya hidup yang sedang melanda.
Menurut laporan dari CNN International, demo berdarah ini memuncak ketika demonstran mulai mengamuk setelah pemerintah menegaskan niatnya untuk meningkatkan pajak. Sebagai bagian dari upaya mengisi kas negara dan mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri. Demonstrasi yang awalnya damai berubah menjadi kekacauan, dengan pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan merobohkan barikade, bahkan masuk ke area parlemen dengan sejumlah gedung dan kendaraan dibakar.
“Baca juga: Mustika Ratu Mengukuhkan Kehadiran Global“ [2]
Pihak kepolisian Kenya mengambil tindakan keras dengan menggunakan peluru tajam setelah upaya awal menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa tidak membuahkan hasil.[3] Akibatnya, lebih dari 50 orang dilaporkan terluka dan 13 lainnya tewas, menyebabkan kecaman luas dari dalam maupun luar negeri.
Presiden Ruto merespons kejadian tersebut dengan mengecam aksi demonstran sebagai “pengkhianatan” dan menuduh beberapa pihak menghasut kekerasan dengan menyamar sebagai pengunjuk rasa damai. Dia menegaskan komitmen pemerintah untuk mengamankan keamanan nasional dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Namun, koalisi oposisi utama, Azimio, mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap demonstran. Menyebutnya sebagai tindakan brutal terhadap warga yang sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
“Simak juga: Respon Anies Baswedan Terhadap Duetnya dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta oleh PKS“ [4]
Krisis biaya hidup yang melanda Kenya telah mempengaruhi jutaan penduduknya, dengan sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan.[5] Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, perang di Ukraina, dan kekeringan yang berkepanjangan telah menghantam perekonomian negara itu. Membuat upaya Presiden Ruto untuk memulihkan ekonomi semakin mendesak.
Langkah-langkah seperti peningkatan pajak kendaraan bermotor dan transfer uang melalui ponsel diharapkan dapat mengumpulkan dana sekitar 2,4 miliar dolar AS. Untuk stabilisasi keuangan negara dan mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional. Namun, langkah-langkah ini juga telah memicu protes luas karena dampaknya yang langsung dirasakan oleh masyarakat yang sudah terpuruk dalam kesulitan ekonomi.
Ketegangan ini menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memadai dalam menanggapi krisis sosial dan ekonomi yang berkepanjangan di Kenya.
[1] https://m.tribunnews.com/internasional/2024/06/26/demo-kenaikan-pajak-di-kenya-ricuh-belasan-orang-tewas-kena-tembakan-polisi
[2] https://infolangsung.org/berita/mustika-ratu-mengukuhkan-kehadiran-global/
[3] https://news.detik.com/internasional/d-6811985/demo-kenaikan-pajak-di-kenya-dibubarkan-polisi-1-orang-tewas-tertembak/amp
[4] https://jangkauaninfo.com/berita/respon-anies-baswedan-terhadap-duetnya-dengan-sohibul-iman-di-pilkada-jakarta-oleh-pks/
[5] https://www.voaindonesia.com/amp/sedikitnya-5-tewas-dalam-demo-anti-kenaikan-pajak-di-kenya/7670027.html