Info inspiratif – Revitalisasi Perikanan Maluku Melalui Teknologi digitalisasi menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan sektor perikanan budidaya di Maluku, membuka potensi pertumbuhan yang luar biasa. Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, Sarwono, menjelaskan bahwa teknologi telah mempermudah segala aspek dalam rantai produksi perikanan, dari pemilihan lokasi hingga pemberian pakan otomatis.
Potensi budidaya perikanan di Maluku sangat besar, dengan luas lahan budidaya air tawar mencapai 17 hektar, namun hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan. Mayoritas masyarakat masih lebih memilih bidang perikanan tangkap.[1] Namun, dengan bantuan teknologi digital, budidaya perikanan semakin menjanjikan.
Salah satu tantangan utama adalah keseragaman ukuran ikan, yang memengaruhi pemasaran produk. Namun, dengan optimalisasi produksi dan pemanfaatan teknologi, Sarwono optimis bahwa harga ikan bisa menjadi lebih optimal, menguntungkan konsumen dan produsen.[1]
Perubahan iklim juga menjadi tantangan serius bagi budidaya perikanan, terutama bagi budidaya rumput laut. Untuk mengatasi hal ini, BPBL Ambon terus mengembangkan benih yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Di tengah tantangan ini, teknologi menjadi sekutu utama. Muhammad Chairil, Vice President Public Affairs eFishery, menjelaskan bahwa teknologi digitalisasi di bidang budidaya memberikan solusi atas masalah overfeeding dan keseragaman ukuran ikan.[2] Digitalisasi pemberian pakan memungkinkan pembudidaya untuk memberikan pakan secara efisien, dengan mempertimbangkan semua faktor lingkungan secara otomatis.
Selain itu, digitalisasi juga membantu pembudidaya dalam memilih lokasi dan musim yang tepat untuk budidaya, dengan bantuan satelit.[3] Hal ini diharapkan dapat membantu pembudidaya menghindari cuaca buruk yang dapat mengganggu proses budidaya.
Tidak hanya pada budidaya,Revitalisasi Perikanan di maluku melalui teknologi digital. Juga memberikan kontribusi besar dalam sektor perikanan tangkap.[2] Elkana Lewerissa, Head of Corporate Affairs Aruna, menjelaskan bahwa teknologi membantu nelayan dalam memilih area tangkapan yang tepat dan memasarkan produk secara efektif. Ini penting mengingat rencana pemerintah untuk menambah wilayah konservasi laut dan menerapkan kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota.
Dengan adanya teknologi, perikanan Maluku bukan hanya berkembang secara efisien, tetapi juga berkelanjutan. Melalui digitalisasi, sektor perikanan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
[1] https://www.kompas.id/baca/nusantara/2024/03/12/pengembangan-teknologi-digital-untuk-mendongkrak-produksi-budidaya-perikanan-maluku
[2] https://www.antaranews.com/berita/3740946/transformasi-tata-kelola-perikanan-nasional-melalui-e-pit
[3] https://www.mongabay.co.id/2020/02/26/teknologi-ini-percepat-produksi-benih-ikan-berkelanjutan/