Info inspiratif – Dalam upaya menyongsong masa depan yang lebih cerah bagi sektor energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan produksi gas bumi dan mempercepat pembangunan infrastruktur terkait. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pasokan gas bumi yang diperkirakan akan datang dalam beberapa tahun mendatang.
Sekretaris Direktorat Jenderal Migas, Maompang Harahap, mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengalami tambahan signifikan dalam produksi gas bumi dari tahun 2025 hingga 2028. Lonjakan terbesar diperkirakan akan terjadi pada tahun 2027 dan 2028, dengan peningkatan pasokan yang substansial dari beberapa Wilayah Kerja (WK) Migas utama.
Dengan potensi tambahan pasokan ini, pemerintah menilai pentingnya pembangunan infrastruktur untuk memastikan bahwa gas bumi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
“Baca juga: Pembayaran Digital Berbasis NFC Kini Hadir di Aplikasi JakLingko”
Saat ini, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik telah mencapai 70%, dengan 30% sisanya dialokasikan untuk ekspor. Kementerian ESDM mendukung peningkatan pasokan gas bumi dan memastikan distribusi yang efisien, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama.
Maompang Harahap menjelaskan bahwa pemerintah tengah menggenjot beberapa proyek infrastruktur gas bumi yang signifikan. Proyek-proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas distribusi, tetapi juga akan menghubungkan berbagai pulau besar di Indonesia.
Pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) merupakan salah satu proyek kunci. Proyek ini terbagi dalam beberapa tahap:
Pipa ini akan memainkan peran penting dalam menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, memperkuat jaringan distribusi gas bumi dan mengoptimalkan pemanfaatan energi di kedua pulau tersebut.
Proyek pipa gas Dumai-Sei Mangkei (Dusem) juga sedang dalam tahap perencanaan. Basic design dan studi kelayakan (Feasibility Study) sedang disusun, dengan rencana lelang diharapkan dapat dilaksanakan pada akhir 2024.
Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan wilayah Dumai di Sumatera dengan Sei Mangkei di Sumatera Utara, memperluas jaringan pipa gas dan memastikan pasokan gas bumi yang stabil untuk kebutuhan domestik dan industri di kawasan tersebut.
“Simak juga: Penerapan Biodiesel B40, Menteri ESDM Pastikan Tahun Depan”
Dengan rencana pembangunan infrastruktur yang ambisius ini, pemerintah berharap dapat memaksimalkan potensi produksi gas bumi yang akan datang. Sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional. Namun, tantangan tetap ada, termasuk dalam hal koordinasi proyek, manajemen risiko, dan pengelolaan dampak lingkungan.
Penting bagi semua pihak yang terlibat untuk bekerja sama. Dengan efisien dan efektif guna memastikan bahwa semua proyek infrastruktur dapat diselesaikan sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan. Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia diharapkan dapat menikmati manfaat jangka panjang dari peningkatan produksi gas bumi. Baik untuk kebutuhan domestik maupun sebagai bagian dari strategi ekspor energi nasional.