infoinspiratif.com – BYD Auto Industry Co, Ltd, perusahaan otomotif asal China, menegaskan komitmennya untuk berinvestasi sebesar Rp16,3 triliun di Indonesia. Dana ini akan digunakan untuk membangun pabrik di kawasan Subang Smartpolitan, Jawa Barat, yang diharapkan mulai beroperasi pada akhir 2026. Investasi besar ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri otomotif.
Pabrik BYD yang akan didirikan oleh PT BYD Motor Indonesia diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit mobil per tahun. Fokus utama produksi adalah kendaraan berteknologi Super Dual Model Hybrid, yang menggabungkan mesin pembakaran dalam (combustion engine) dengan baterai listrik.
Teknologi utama yang digunakan adalah Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), yang menawarkan efisiensi tinggi dan daya tempuh luar biasa. Dalam satu kali pengisian penuh bahan bakar dan baterai, kendaraan ini mampu menempuh jarak antara 1.000 km hingga 2.100 km. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa mengorbankan jarak tempuh.
Sebagai bagian dari persiapan investasi, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Otomotif, Hasstriansyah MPP, melakukan kunjungan ke pabrik BYD di Shenzhen, China. Ia mengaku kagum dengan lini produk BYD yang terdiri dari berbagai kendaraan berteknologi canggih.
“Lini produk BYD seperti Denza D9, YangWang U8, YangWang U9, dan Fangchengbao 5 menawarkan kualitas premium dengan spesifikasi yang luar biasa. Beberapa model bahkan mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari tiga detik. Selain itu, beberapa kendaraan BYD juga memiliki fitur off-road canggih, termasuk kemampuan untuk mengapung di air,” ujarnya pada Sabtu (1/2/2025).
Menurutnya, teknologi yang dikembangkan BYD telah membawa industri otomotif ke level yang lebih tinggi, dan Indonesia harus menjadi bagian dari kemajuan tersebut.
“Baca Juga : Polri Dukung Operasi Tumor Tulang Ekor Balita!”
BYD bukan sekadar produsen kendaraan listrik, tetapi juga pelopor dalam inovasi teknologi. Hasstriansyah menyoroti bahwa pencapaian BYD didukung oleh ribuan paten teknologi yang dikembangkan oleh puluhan ribu insinyur. Perusahaan ini memiliki 11 pusat penelitian dan pengembangan (R&D) yang terus menghasilkan inovasi terbaru di industri otomotif global.
“Inovasi BYD tidak hanya berfokus pada performa kendaraan, tetapi juga efisiensi energi, daya tahan baterai, dan teknologi otonom. Dengan adanya pusat R&D yang tersebar di berbagai negara, BYD terus menghadirkan solusi kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan berteknologi tinggi,” tambahnya.
Investasi BYD di Indonesia bukan hanya tentang pembangunan pabrik, tetapi juga peluang besar bagi industri otomotif nasional. Hasstriansyah menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi kendaraan listrik global, tetapi juga harus terlibat dalam rantai pasok industri ini.
“Kita tidak boleh hanya menjadi konsumen. Indonesia harus mengambil peran dalam produksi, distribusi, serta pengembangan teknologi kendaraan listrik. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa investasi ini benar-benar memberikan manfaat bagi perekonomian nasional,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran BYD di Indonesia akan mempercepat transformasi industri otomotif ke arah kendaraan listrik sekaligus menciptakan ekosistem yang lebih matang. Dari sisi tenaga kerja, riset, dan inovasi, Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang bersama industri kendaraan listrik global.
“Kita harus melihat investasi ini sebagai kesempatan emas. Dengan adanya BYD, kita bisa meningkatkan daya saing industri otomotif lokal, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan memperkuat ekosistem riset serta inovasi di bidang kendaraan listrik,” tambahnya.
HIPMI Otomotif menegaskan komitmennya untuk mendukung dan mengawal investasi BYD agar dapat berjalan optimal dan memberikan dampak luas bagi pelaku usaha serta masyarakat Indonesia.
“Kami dari HIPMI Otomotif siap mendukung penuh investasi ini. Kami akan membantu menghubungkan BYD dengan berbagai stakeholder lokal, termasuk pemerintah, pelaku industri, serta akademisi, agar investasi ini benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi ekonomi nasional,” kata Hasstriansyah.
Ia juga menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pengusaha muda sangat penting untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan adanya sinergi yang kuat, Indonesia bisa menjadi pusat produksi kendaraan listrik yang tidak hanya memenuhi pasar domestik tetapi juga ekspor ke negara lain.
“BYD telah membawa banyak perubahan di industri otomotif global. Kini saatnya Indonesia ikut berperan dalam revolusi kendaraan listrik ini,” pungkasnya.
“Baca Juga : BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Bukukan Ekspor Rp1,4 Triliun!”