Info inspiratif – Perairan Batam, dengan posisinya yang strategis di tengah jalur perdagangan internasional dan dikelilingi oleh pulau-pulau kecil, menjadi titik fokus utama bagi Bea Cukai Indonesia dalam menjaga keamanan dan meningkatkan kondusivitas iklim usaha.[1] Keberadaan ini tidak hanya membuka peluang ekonomi yang besar, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam bentuk kejahatan transnasional seperti penyelundupan barang-barang terlarang.
Untuk menanggapi tantangan ini, Bea Cukai terus mengintensifkan upaya patroli lautnya di perairan Batam. Kepala Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Batam, Dafit Kasianto, menjelaskan bahwa patroli laut ini tidak hanya bertujuan untuk mengawasi lalu lintas perdagangan, tetapi juga untuk mengamankan wilayah dari potensi ancaman seperti penyelundupan narkotika, senjata ilegal, dan barang berbahaya lainnya.
“Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis, Manfaat Susu dan Kandungannya“ [2]
PSO Bea Cukai Batam memiliki peran krusial dalam manajemen dan operasional sarana operasi Bea Cukai. Termasuk pengelolaan patroli laut, pemeliharaan sarana, dan pemantauan hubungan antarstasiun radio.[3] Pengolahan data mengenai pergerakan kapal patroli dilakukan secara real-time melalui pusat komando dan pengendalian mini (puskodal mini). Yang terintegrasi dengan kantor pusat Bea Cukai untuk memastikan respons yang cepat dan tepat.
Diperkuat oleh 121 pegawai dan armada yang mencakup 3 fast patrol boat, 6 speedboat, dan 1 interceptor, PSO Bea Cukai Batam beroperasi dari Dermaga Sandar Bea Cukai Tanjung Uncang. Infrastruktur ini memberikan daya dukung yang optimal untuk pengawasan yang efektif terhadap perairan Batam.
Selain mengandalkan sumber daya manusia dan sarana operasional, Bea Cukai juga menjalin sinergi erat dengan aparat penegak hukum lainnya. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menangani permasalahan keamanan laut yang semakin kompleks. Hasilnya, pada tahun 2023 dan 2024, PSO Bea Cukai Batam berhasil mengungkap berbagai kasus penyelundupan yang meliputi baby lobster senilai Rp9 miliar dan barang-barang lartas ilegal lainnya.
“Simak juga: Hukum Ketenagakerjaan Enam Hari Kerja di Yunani“ [4]
Dafit menegaskan bahwa patroli laut Bea Cukai di perairan Batam tidak hanya berfungsi sebagai pelindung masyarakat. Tetapi juga memberikan kontribusi langsung pada pembangunan ekonomi. Keamanan yang terjamin menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan investasi asing.[5] Dengan demikian, upaya ini bukan hanya tentang menjaga kedaulatan negara. Tetapi juga mendukung terciptanya ekosistem bisnis yang sehat dan berkembang di Batam.
Melalui dedikasi dan komitmen Bea Cukai dalam menjalankan patroli lautnya. Diharapkan wilayah perairan Batam dapat terus menjadi zona yang aman, damai, dan bermanfaat maksimal bagi seluruh stakeholders.[3] Baik dari kalangan industri maupun masyarakat umum. Langkah ini tidak hanya menegaskan peran strategis Bea Cukai sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum. Tetapi juga sebagai pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
[1] https://m.antaranews.com/amp/berita/4170750/jaga-keamanan-perairan-dan-kondusivitas-iklim-usaha-di-batam-bea-cukai-optimalkan-kinerja-patroli-laut
[2] https://infolangsung.org/berita/program-makan-bergizi-gratis-manfaat-susu-dan-kandungannya/
[3] https://m.tribunnews.com/bea-cukai/2024/06/27/bea-cukai-tingkatkan-patroli-laut-untuk-jaga-keamanan-perairan-dan-kondusivitas-iklim-usaha-di-batam
[4] https://jangkauaninfo.com/berita/hukum-ketenagakerjaan-enam-hari-kerja-di-yunani/
[5] https://www.beacukai.go.id/berita/gelar-patroli-pandawa-bea-cukai-batam-amankan-kapal-bermuatan-barang-ilegal.html