infoinspiratif.com – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa publik sangat menantikan rilis video dugaan skandal korupsi oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Pernyataan ini disampaikan Jamiluddin merespons pernyataan Juru Bicara DPP PDI Perjuangan, Guntur Romli, yang mengungkap rencana Hasto merilis video dugaan korupsi yang melibatkan para petinggi negara.
Menurut Jamiluddin, masyarakat berharap video tersebut segera dirilis karena tingkat kejenuhan terhadap perilaku koruptif, terutama yang dilakukan oleh elit negara, sudah sangat tinggi. “Jika video itu dirilis, publik akan mengetahui siapa saja petinggi negara yang diduga terlibat korupsi,” kata Jamiluddin dalam keterangan tertulis, Minggu (29/12/2024).
Jamiluddin menambahkan, video itu dapat memicu masyarakat untuk mendesak aparat penegak hukum, khususnya KPK, agar segera memproses kasus tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. “Di Indonesia, prinsip ‘no viral, no action’ masih sangat relevan. Oleh karena itu, video seperti ini penting untuk memantik perhatian publik,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa masyarakat cenderung memanfaatkan media sosial untuk memviralkan informasi terkait dugaan korupsi, demi memastikan para pelaku mendapatkan hukuman berat. “Banyak masyarakat yang berharap agar hukuman mati seperti di China diberlakukan bagi koruptor,” ujar Jamiluddin.
Namun, ia pesimistis hukuman mati dapat diterapkan di Indonesia. Jamiluddin menjelaskan bahwa korupsi di kalangan elit sudah seperti “permainan” yang dilakukan sendiri maupun berjamaah. Lebih parahnya, praktik korupsi ini sering dilakukan dengan saling melindungi, terutama ketika para pelaku berada dalam satu aliansi dengan penguasa.
“Namun, jika frekuensi mereka berbeda, barulah perilaku koruptif itu dibocorkan ke publik. Rencana rilis video ini bisa dilihat dari konteks tersebut,” tutup Jamiluddin.
“Baca Juga : 5 Wisata TikTok Hits Nataru, Ada Padang Savana Bali!”
Jamiluddin mengungkapkan bahwa budaya politik saling intai masih menjadi fenomena dominan di Indonesia. Ia menyebut, situasi di mana satu pihak berusaha mencari celah untuk menjatuhkan pihak lain kerap terjadi dalam perpolitikan tanah air. “Satu sama lain bisa saja tiba-tiba saling memangsa,” ujarnya, menggambarkan persaingan sengit di antara para elite politik.
Menurut Jamiluddin, kondisi ini menyebabkan sesama elite politik saling sandera dengan tujuan melindungi kepentingan masing-masing. Mereka bahkan siap membuka aib satu sama lain demi memenangkan persaingan. “Masyarakat akan menjadi saksi bagaimana para elite politik telanjang di hadapan publik. Menarik bukan?” tambahnya.
Pernyataan ini muncul seiring kabar bahwa Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, telah mempersiapkan puluhan video yang diduga berisi skandal korupsi pejabat negara. Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara PDIP, Mohamad Guntur Romli, dalam program Interupsi bertajuk “Sengketa Pilkada Belum Mulai, Elite Parpol Tersangka.” Program ini disiarkan oleh iNews TV pada Kamis, 26 Desember 2024.
Guntur menjelaskan, video-video tersebut dapat mengungkapkan berbagai praktik korupsi yang melibatkan para pejabat penting di negeri ini. “Puluhan video itu diyakini akan mengguncang publik dan mungkin mengubah peta pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa Hasto Kristiyanto masih berada di Indonesia dan tidak bepergian ke luar negeri, meski isu besar ini sedang memanas. Menurutnya, publik hanya perlu menunggu waktu hingga video-video tersebut dirilis dan menjadi perhatian nasional.
Dengan pernyataan ini, perhatian masyarakat semakin terfokus pada kemungkinan besar terungkapnya fakta baru tentang korupsi yang melibatkan elite negara. Jika benar dirilis, video-video tersebut diyakini akan membawa dampak signifikan pada lanskap politik dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Baca Juga : Bripda AA Ditahan, Polisi Pelaku Kekerasan pada Pacar”