Info inspiratif – Pemerintah Amerika Serikat baru saja mengumumkan kontrak besar dengan AeroVironment (AV) untuk pasokan Drone Kamikaze. Kontrak senilai USD 990 juta atau sekitar Rp 15,3 triliun ini menandai langkah besar dalam modernisasi alat tempur militer AS. Kontrak ini mencakup pengadaan drone Lethal Unmanned System (LUS) buatan AeroVironment, yaitu Switchblade 300 dan Switchblade 600.
Drone yang dimaksud dalam kontrak ini adalah Switchblade 300 dan 600, dua model drone kamikaze yang menggabungkan teknologi canggih dan desain efisien. Meskipun sering disebut drone, sebenarnya Switchblade adalah jenis misil atau peluru kendali dengan kemampuan terbang dan menghancurkan target dengan akurasi tinggi.
“Baca juga: ASUS Zenbook S13 OLED, Laptop Ramah Lingkungan”
Switchblade 300 dirancang untuk mengatasi target yang lebih kecil dengan kemampuan terbang selama 20 menit dan jangkauan hingga 30 km. Versi ini ideal untuk operasi di darat, laut, dan platform yang bergerak, berkat tingkat kebisingan yang sangat rendah, sehingga sulit dideteksi oleh musuh.
Switchblade 600, versi yang lebih besar dan lebih kuat, mampu terbang selama 40 menit dengan jangkauan hingga 40 km. Dikenal dengan hulu ledak anti-tank yang serupa dengan rudal panggul Javelin, Switchblade 600 dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dan target berat lainnya. Kedua model dilengkapi dengan kamera electro-optical dan infra merah, memungkinkan operator untuk memantau dan memandu rudal secara manual dengan pandangan bird’s-eye view.
Kontrak ini berlangsung selama lima tahun ke depan dan akan mulai menghasilkan pasokan dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun jumlah pasti drone yang akan dibeli belum diumumkan, nilai kontrak yang besar menunjukkan komitmen AS untuk memperkuat kemampuannya dalam operasi tempur modern.
“Simak juga: iPad Pro M4 2024 11 Inch, Teman Kerja yang Powerful”
Brett Hush, SVP AeroVironment dan GM Loitering Munition System, menyatakan kebanggaannya karena AV terpilih untuk memenuhi kebutuhan darurat Army ini. Kontrak ini, menurutnya, adalah bukti kematangan dan efektivitas sistem Switchblade. Serta posisi strategis AV dalam produksi dan pengiriman solusi canggih ke medan perang.
Sebelum kontrak terbaru ini, drone Switchblade sudah digunakan oleh militer AS dalam konflik internasional. Termasuk perang di Ukraina, untuk menyerang pasukan Rusia. Penggunaan drone kamikaze ini menunjukkan bagaimana teknologi militer semakin maju, dengan penekanan pada akurasi dan efektivitas dalam berbagai kondisi tempur.
Kontrak ini juga mencerminkan tren yang lebih luas dalam modernisasi alat tempur. Di mana teknologi canggih seperti drone kamikaze semakin menjadi bagian integral dari strategi militer global.
Dengan investasi besar ini, Amerika Serikat terus menunjukkan komitmennya untuk memimpin dalam inovasi teknologi militer. Menggabungkan teknologi terbaru dengan strategi tempur yang lebih efektif.