Info inspiratif – Pengapuran tulang dan sendi, atau osteoarthritis, tidak hanya menghantui orang dewasa di atas usia 50 tahun, tetapi juga dapat terjadi pada usia muda. Namun, apakah benar makan kolang-kaling dapat mencegah pengapuran tulang?
Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan panggul dan lutut, dr. Kiki Novito Sp.OT(K), menegaskan bahwa saat ini belum ada riset ilmiah yang menunjukkan bahwa kolang-kaling dapat secara langsung mencegah pengapuran tulang. “Pengapuran sendi dan tulang merupakan kondisi degeneratif yang tidak dapat diobati. Namun, kita bisa melakukan upaya pencegahan agar kondisi ini tidak semakin parah atau berat,” ungkapnya.
Dr. Kiki menambahkan, “Ada yang mengatakan bahwa kolang-kaling memiliki khasiat untuk mencegah pengapuran karena mengandung kolagen mirip tulang rawan. Namun, untuk mencapai efek tersebut berdasarkan riset yang ada, seseorang harus mengonsumsi sekitar 3 kg kolang-kaling setiap hari, hal ini tentu saja tidak realistis.”
Selain itu, dr. Kiki lebih menyarankan agar setiap individu menjaga berat badan yang ideal. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan beban pada sendi dan tulang, yang dapat mempercepat proses pengapuran. Namun, dia juga menegaskan bahwa tidak semua kasus pengapuran terjadi pada orang yang gemuk. Karena faktor genetik juga memainkan peran penting.
Salah satu cara yang direkomendasikan untuk menunda terjadinya pengapuran adalah dengan tetap aktif bergerak dan melakukan olahraga secara teratur. Minimal 3-4 kali seminggu dengan total durasi sekitar 150 menit. Aktivitas seperti jogging, berjalan kaki, bersepeda, atau latihan angkat beban dapat membantu memperkuat otot di sekitar sendi, sehingga mengurangi risiko terjadinya pengapuran.
Kolang-kaling memang memiliki kandungan gizi yang bermanfaat. Seperti karbohidrat dalam bentuk galaktomanan, yang memiliki sifat antinyeri dan anti-radang bagi penyakit sendi. Selain itu, buah ini juga mengandung fosfor dan kalsium, zat-zat yang penting untuk kesehatan tulang dan sendi. Meskipun demikian. Jumlah kalsium dalam kolang-kaling (91 mg per 100 gram) masih lebih rendah dibandingkan dengan susu murni (125 mg per 100 ml).
“Simak juga: Lutut Kaku saat Bangun Tidur Tanda Awal Pengapuran Sendi dan Tips Menunda Gejalanya”
Sebagai tambahan, kolang-kaling dapat menjadi alternatif bagi mereka yang tidak menyukai atau memiliki alergi terhadap susu. Tetapi tidak dapat diandalkan sebagai sumber utama kalsium dalam diet sehari-hari.
Dengan menjaga gaya hidup sehat dan aktif, serta memperhatikan pola makan yang seimbang, kita dapat memberikan perlindungan lebih baik terhadap kesehatan tulang dan sendi dalam jangka panjang. Mengetahui fakta-fakta ini dapat membantu kita membuat pilihan yang tepat untuk mencegah dan mengelola osteoarthritis dengan lebih baik.