Info inspiratif -Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan akan menginap kembali di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, dalam waktu dekat. Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, M Yusuf Permana, mengonfirmasi bahwa kunjungan ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, dari hari Minggu hingga Selasa, 30 Juli 2024. Selama kunjungan tersebut, Presiden dan Ibu Negara akan bermalam di Kantor Kepresidenan di IKN.
Sebelum tiba di IKN, Kunjungan Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara akan menjalankan serangkaian kegiatan penting. Salah satu agenda utama adalah peresmian Jembatan Pulau Balang, yang menghubungkan wilayah IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan. Jembatan ini merupakan hasil pekerjaan yang telah berlangsung sejak 2015 dan merupakan simbol penting dari kemajuan infrastruktur di IKN.
Jokowi berangkat dari Jakarta sekitar pukul 11.30 WIB dari Lanud Halim Perdanakusuma. Menurut Jokowi, kepindahan beliau ke IKN bergantung pada kesiapan fasilitas di kawasan tersebut. Setelah menghadiri acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta pada 25 Juli 2024, Jokowi menyatakan bahwa beliau akan terus memantau perkembangan fasilitas di IKN sebelum memutuskan untuk berkantor di sana.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa suplai air bersih di IKN sudah mulai masuk. Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, sempat membantah rumor mengenai kemungkinan Jokowi batal berkantor di IKN pada bulan Juli. Basuki memastikan bahwa fasilitas air dan listrik di IKN sudah tersedia, serta fasilitas energi dan komunikasi juga dalam kondisi baik.
“Baca juga: Pelabuhan Patimban, Potensi Bisnis dan Investasi”
Menurut Basuki, meskipun air dan listrik sudah masuk, pihaknya enggan berspekulasi kapan tepatnya Jokowi akan mulai berkantor di IKN. “Juli itu kan sampai tanggal 31, dari dulu saya bilang pertengahan Juli air akan masuk, listrik sudah masuk,” ujarnya. Basuki juga mengungkapkan bahwa Telkom dan PLN telah melaporkan adanya 10 megawatt energi yang sudah berfungsi. Sementara pembangunan tambahan kapasitas 40 megawatt sedang berlangsung.
Salah satu acara penting dalam kunjungan Presiden Jokowi adalah peresmian Jembatan Pulau Balang. Jembatan ini akan menjadi penghubung vital antara IKN dan Kota Balikpapan, serta menandai kemajuan signifikan dalam infrastruktur di kawasan tersebut. Jokowi dijadwalkan akan meninjau berbagai proyek pembangunan di IKN. Termasuk lapangan upacara, plaza seremoni, embung A, beranda nusantara, istana presiden, hunian ASN, dan lain-lain.
Saat ini, persiapan untuk peresmian Jembatan Pulau Balang sudah dalam tahap akhir. Pengamanan di lokasi juga terlihat ketat, dengan pengawasan yang intensif sejak dari pintu masuk jalan tol menuju jembatan.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, masalah pasokan air bersih masih menjadi tantangan besar bagi warga. Meskipun IKN sedang dalam tahap pengembangan, banyak warga Sepaku yang harus membeli air bersih dari luar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Jaringan PDAM di kawasan ini masih terbatas, sehingga banyak rumah tangga yang bergantung pada pasokan air dari luar.
Warga Sepaku membeli air bersih dengan harga berkisar antara Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per tandon berkapasitas 1.200 liter. Beberapa warga juga memiliki sumur sendiri, namun kualitas air sumur sering kali terpengaruh oleh musim hujan yang menyebabkan air menjadi kotor.
“Simak juga: Airlangga Hartarto Siapkan Perpindahan ASN ke IKN”
Kondisi ini telah menciptakan peluang usaha bagi pelaku bisnis penjual air keliling. Udin, salah satu penjual air keliling, menjelaskan bahwa dalam sehari dia bisa melayani hingga 10 pelanggan, dengan harga bervariasi tergantung jarak pengantaran. “Kita beli air dari pemilik sumur bor seharga Rp 25 ribu per tandon, dan menjualnya dengan harga yang bervariasi, tergantung jarak,” ujarnya.
Permintaan akan air bersih di Sepaku cukup tinggi, baik siang maupun malam hari. Banyak pelanggan yang berasal dari rumah kontrakan, penginapan, atau guest house. Yang memerlukan pasokan air yang konsisten untuk memenuhi kebutuhan tamu mereka. Dengan tidak adanya jaringan PDAM yang memadai, penjual air bersih keliling menjadi solusi utama bagi warga Sepaku.
Kondisi ini menyoroti tantangan yang masih harus diatasi dalam pengembangan IKN, terutama terkait dengan penyediaan fasilitas dasar seperti air bersih. Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam infrastruktur. Kebutuhan mendasar seperti air bersih masih memerlukan perhatian dan perbaikan agar semua warga dapat merasakan manfaat dari perkembangan IKN secara merata.